Proyek-Proyek Multiyears di Kutai Timur Terhenti, DPRD Tekankan Pengawasan Ketat

DPRD Kutim, Ubaldus Badu.
DPRD Kutim, Ubaldus Badu.

SANGATTA – Kondisi proyek-proyek multiyears (MYC) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan progres yang jauh di bawah ekspektasi, memicu kekhawatiran serius di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Ubaldus Badu, menyoroti masalah ini sebagai tantangan besar yang memerlukan penanganan segera.

“Kami sangat prihatin dengan lambatnya progres proyek-proyek MYC ini,” ujar Ubaldus Badu.

DPRD Kutim telah meningkatkan pengawasan terhadap perkembangan proyek-proyek MYC sebagai respons atas kondisi ini.

Ubaldus Badu menekankan pentingnya laporan rutin dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan proyek-proyek tersebut tetap sesuai dengan rencana dan batas waktu yang telah ditetapkan.

“Kami meminta laporan rutin dari dinas terkait agar proyek-proyek ini berjalan sesuai rencana dan batas waktu yang telah ditetapkan,” tambahnya.

Pengawasan yang ketat diharapkan dapat mendorong pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun kontraktor, untuk bertanggung jawab dan mempercepat penyelesaian proyek yang terhenti.

Ia menegaskan perlunya kolaborasi efektif antara semua pemangku kepentingan dalam menemukan solusi terbaik untuk masalah ini.

“Kami siap bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat untuk memastikan proyek-proyek ini dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegasnya.

Dalam konteks ini, peran media dan publik diakui sebagai krusial untuk mengawasi perkembangan proyek-proyek MYC guna mencegah potensi penyelewengan dan memastikan kepentingan masyarakat terjaga dengan baik.

Ubaldus Badu berharap, dengan pengawasan publik yang intensif, pihak-pihak terkait akan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan proyek-proyek ini dan meminimalisir kemungkinan terjadinya keterlambatan yang merugikan.ADV

Loading