Kelangkaan BBM di Desa-Desa Kutai Timur: Aspirasi Masyarakat Disuarakan oleh Anggota DPRD

DPRD Kutim, Ubaldus Badu.

SANGATTA – Ubaldus Badu, anggota DPRD Kutim dari Fraksi Nasdem, mendengarkan aspirasi masyarakat di beberapa desa pedalaman Kutim terkait kesulitan mendapatkan pasokan BBM.

Dalam resesnya, ia mengunjungi Kaubun, Karangan, Kaliorang, dan Sangkulirang di mana masyarakat mengeluhkan keterbatasan pasokan BBM.

“Kami mendapati bahwa masyarakat merasa sulit mendapat pasokan BBM. Di Kaubun contohnya, pasokan BBM hanya datang sekali seminggu, dan bahkan itu pun harus antre dengan kondisi yang sulit,” ungkap Badu.

Badu menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada distribusi dan penjualan BBM di SPBU-SPBU setempat. Meskipun pengiriman BBM ke SPBU telah terjadwal, namun ada masalah saat BBM dijual kepada masyarakat.

“Issue utamanya adalah ketika BBM sudah sampai di SPBU, informasi hanya tersebar di jaringan tertentu. Orang-orang yang tidak terhubung dengan jaringan itu sulit mendapatkan BBM, sementara yang antre biasanya adalah mereka yang memiliki akses ke informasi tersebut,” tambahnya.

Badu juga menyoroti praktik pembelian besar-besaran oleh pihak tertentu yang mengakibatkan masyarakat umum sulit mendapatkan BBM dengan harga yang wajar.

“Ia menyayangkan situasi ini karena sudah merugikan masyarakat. Kami telah meminta pemerintah daerah dan Pertamina untuk segera bertindak, terutama dalam mengawasi distribusi BBM ke daerah pedalaman,” jelasnya.

Badu menegaskan bahwa DPRD Kutim berperan dalam memantau dan menyerap aspirasi masyarakat, serta melaporkannya kepada instansi terkait dan Pemerintah Kabupaten Kutim.

Namun, ia mengakui bahwa masalah ini kompleks karena dugaan keterlibatan pihak dalam di internal pengelola SPBU setempat.

“Kami mendesak agar pemerintah dan Pertamina meningkatkan pengawasan terhadap distribusi BBM ke daerah pedalaman. Ini penting untuk menjamin ketersediaan BBM yang cukup dan harga yang terjangkau bagi masyarakat,” pungkasnya.ADV

Loading