SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui dinas pariwisata tengah menggelar event Festival Lom Plai yang memang menjadi agenda rutin tahunan bagi masyarakat Kutai Timur.
Ditemui dalam sebuah kesempatan wawancara, Kepala Dinas pariwisata Kabupaten Kutai Timur, Nurullah menyampaikan, bahwa setidaknya ada dua target dari dilaksanakannya Festival tersebut.
Tujuan tersebut yang pertama adalah sebagai penambah daya tarik masuknya wisatawan dan pengunjung dari luar Kutim yang ingin mengetahui dan menyaksikan Festival budaya masyarakat Kutai Timur yang telah diwariskan oleh leluhur dari generasi ke generasi.
Tujuan kedua yaitu untuk mendorong pergerakan roda ekonomi di kalangan masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang turut serta terlibat aktif dalam rangkaian acara tersebut atau kebetulan melakukan aktifitas jual belinya di sekitar tempat festival berlangsung.
Lebih lanjut, Nurullah menambahkan bahwa festival tersebut terdanai oleh anggaran pusat maupun APBN. Hal itupun harus melalui beberapa tahapan seleksi terlebih dahulu.
Ia mengatakan, “ada juga dari pusat, ada juga dari APBD untuk mensupport anggaran ini, karena kegiatan ini kan kita harus jaga juga ya keberhasilan dari acara ini. apalagi sudah jadi event Nusantara, itu seleksinya cukup ketat juga saya, ada 3 kali kepala dinas presentasi ke Jakarta, baru 2023 masuk, tahun ini juga masuk, kita tidak tahu tahun depan, masukkah lagi atau tidak.”
“Untuk kurasi, untuk seleksi, untuk jadi daerah-daerah maksudnya diseleksi ya, jadi kaltim itu ada 6 yang di usulkan itu banyak. tapi diseleksi ada 6 yang berhasil lolos,” tambahnya.
Bahkan, sampai pada tahapan lebih lanjut, dari 6 kandidat event yang tersisa, masih harus diseleksi lagi hingga tersisa 3 yang dinyatakan berhasi lolos.
“Cuma dari 6 itu diseleksi jadi 3. ada festival Balikpapan kemudian di festival di Mahakam ulu, sama Lom Plai. Jadi cukup ketat,” pungkasnya.ADV