SANGATTA – Dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan UMKM lokal di daerahnya pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus menginisiasi berbagai program untuk mendorong para pelaku UMKM lokal agar lebih baik dalam berbagai aspek yang memang mereka butuhkan.
Ditemui dalam sesi wawancara Kabid bidang usaha mikro Dinas Koperasi dan UMKM Kutim, Pasombaran mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menjalankan program Bimtek dengan 23 kali sesi pelatihan, roadshow atau pameran, juga kurasi dan inkubasi bagi UMKM binaan DISKOPUMKM.
Pasombaran menegaskan, bahwa ia akan menyediakan tempat secara gratis bagi UMKM binaan untuk memamerkan dan menjual produk mereka di berbagai ajang pameran yang diselenggarakan oleh dinas koperasi dan UMKM.
Kabid UMKM tersebut juga menegaskan terkait pentingnya memperhatikan kelengkapan aspek perizinan bagi para pelaku UMKM. Pasombaran menekankan, “dan tentunya yang tak kalah pentingnya itu tadi masalah perizinan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya. Termasuk PIRT-nya harus dilengkati dan dipenuhi kemudian ya terutama NPWP bagi pelaku usaha dan NIB,” ujarnya.
Dalam merealisasikan berbagai program pelatihan Bimtek pameran atau Roadshow pemerintah telah menganggarkan alokasi sekitar 10 miliar rupiah untuk melaksanakan berbagai agenda tersebut.
“10 miliar itu sudah terbagi di kegiatan roadshow, kemudian pameran-pameran, dan juga kita sudah masuk kegiatan BIMTEK dan pelatihan yang 23 kali kita laksanakan,” tutur Pasombaran.
Disisi lain, UMKM yang saat ini tengah mengikuti program pembinaan dari dinas koperasi dan UMKM, dari ratusan jumlah pelaku UMKM yang diikutkan terpilih 11 produk dari 11 pelaku UMKM yang memang dinyatakan memenuhi segala syarat yang diminta untuk dapat mencapai pasar global.
“Sebenarnya semua UMKM kita itu, setiap pelatihan itu diarahkan masuk semua,
tapi karena memang untuk mencapai pasar global ini kan harus memenuhi berbagai persyaratan yang sudah dipersyaratkan,
sehingga dari sekian ratus pelaku UMKM kita yang dibina itu diikutkan, terpilihlah 11 produk dari 11 pelaku UMKM,” pungkasnya.
Sejak tahun 2023 para pelaku UMKM ini diketahui telah dipersiapkan untuk memasuki pasar global kendati demikian dari 11 unit UMKM tadi masih harus melewati kurasi dan setelah melalui beberapa tahapan dan pemeriksaan pada mereka terpilihlah 3 produk.
“3 produk itu yang pertama produk madu kelulut dan turunannya, madu, kemudian produk gula aren, dan beserta turunan, ditambah dengan, beberapa produk amplang,” katanya.
“Amplang yang terpilih merupakan amplang yang sudah memiliki segala persyaratan,
yang dipersyaratkan untuk sebuah produk makanan, makanan olahan baik,” lanjutnya.ADV