SANGATTA – Pemerintah Kutai Timur menyatakan akan terus melakukan dukungan baik secara moril maupun materil kepada para pelaku UMKM lokal agar dapat bertahan bahkan naik kelas dalam melakukan aktivitas usahanya.
Menyoroti hal tersebut, Kepala Bidang UMKM DISKOPUMKM Pasombaran mengungkapkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Genpro tengah merancang pelatihan Bimtek maupun pembinaan yang digagas untuk diikuti oleh para pelaku UMKM binaan Dinasnya.
Pasombaran mengatakan bahwa ia saat ini sedang fokus untuk menjaga dan meningkatkan semangat para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usaha mereka melalui berbagai agenda seperti roadshow yang akan diselenggarakan di 12 titik tahun ini.
Pasombaran melanjutkan, bahwa pihaknya akan memfasilitasi secara gratis tempat untuk memperkenalkan dan menjual produk mereka di berbagai ajang pameran yang diselenggarakan oleh dinas koperasi dan UMKM.
“Kemudian memberikan mereka fasilitas tempat yang gratis untuk bagaimana memperkenalkan dan menjual produk-produk mereka agar mereka juga merasa diberikan perhatian dan kemudahan-kemudahan,” ujarnya.
Kabid UMKM tersebut juga menyinggung tentang pentingnya melengkapi aspek perizinan bagi para pelaku UMKM. Pasombaran menekankan, “dan tentunya yang tak kalah pentingnya itu tadi masalah perizinan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya. Termasuk PIRT-nya harus dilengkati dan dipenuhi kemudian ya terutama NPWP bagi pelaku usaha dan NIB,” tuturnya.
Dalam merealisasikan berbagai program pelatihan Bimtek pameran atau Roadshow pemerintah telah menganggarkan alokasi sekitar 10 miliar rupiah untuk melaksanakan berbagai agenda tersebut.
“10 miliar itu sudah terbagi di kegiatan roadshow, kemudian pameran-pameran, dan juga kita sudah masuk kegiatan BIMTEK dan pelatihan yang 23 kali kita laksanakan. Ya, include di situ. Dan juga ada untuk jasa media sedikit,” terang Pasombaran.
Terkait pelaku UMKM yang saat ini tengah mengikuti program pembinaan dari dinas koperasi dan UMKM, dari ratusan jumlah pelaku UMKM yang diikutkan terpilih 11 produk dari 11 pelaku UMKM yang memang dinyatakan memenuhi segala syarat yang diminta untuk dapat mencapai pasar global.
“Sebenarnya semua UMKM kita itu, setiap pelatihan itu diarahkan masuk semua,
tapi karena memang untuk mencapai pasar global ini kan harus memenuhi berbagai persyaratan yang sudah dipersyaratkan,
sehingga dari sekian ratus pelaku UMKM kita yang dibina itu diikutkan, terpilihlah 11 produk dari 11 pelaku UMKM,” pungkasnya.
Diketahui sejak tahun 2023 para pelaku UMKM ini memang telah dilatih dan dipersiapkan untuk memasuki pasar global kendati demikian dari 11 unit UMKM tadi masih harus melewati kurasi dan setelah melalui berbagai proses yang dihadapkan pada mereka terpilihlah 3 produk.
“Nah ini yang dari tahun 2023 dipersiapkan untuk pasar global. Dari 11 produk tadi dikurasi lagi, dilakukan lagi pembinaan secara khusus, dan diberikan, berbagai perhatian dan kemudahan sehingga dari 11 produk tadi, dari tahun 2023 itu, terpilih jadi 3 produk,” pungkasnya.