Peran Istri Para Ketua RT Sangat Penting Dalam Sukseskan Program Cap Jempol

SANGATTA – Bidang pendidikan tentunya memegang peranan penting dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakat setempat disemua daerah. Semakin maju dan terpelajar masyarakat dalam sisi pendidikan disuatu tempat, tingkat kesejahteraannya pun cenderung lebih tinggi.

Achmad Junaidi B. SH. M.Si, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Kabupaten Kutai Timur, menyadari hal tersebut dan dengan gencar akan terus berupaya mensukseskan program Cap Jempol, atau Cara Pelayanan Jemput Bola.

Ia mengatakan bahwasanya program Cap Jempol penting karena dimaksudkan untuk memudahkan dan menyadarkan masyarakat memahami pentingnya memberikan fasilitas pendidikan pada anak dari usia sedini mungkin.

“Hal ini penting saya jelaskan bahwa berdasarkan data tingkat partisipasi orang tua wali murid untuk menyekolahkan anaknya di PAUD di usia 5 sampai dengan 6 tahun itu kondisinya masih rendah. Berdasarkan SPM rapot pendidikan di Kabupaten Kutai Timur yaitu masih 59,61 secara nasional,” ujarnya.

Ia juga melanjutkan, “Yang kedua sehubungan dengan data yang ada bahwa setiap bunda PAUD sudah menyampaikan kepada kami bahwa di lingkungan kecamatan dan desa itu masih ada banyak anak anak yang usia 5 sampai dengan 6 tahun itu datanya yang belum bersekolah di PAUD,” tambahnya.

Nantinya akan pihaknya berencana akan menyandingkan dengan data yang ada di Disdukcapil dan data sementara yang sudah disampaikan oleh para bunda paud se-Kabupaten Kutai timur. Agar data yang dikumpulkan lebih valid dan menyeluruh.

“Untuk itu perkenankan saya akan menyampaikan beberapa tahapan Cap Jempol sebagai berikut, yang pertama adalah daftar sosialisasi. Untuk sosialisasi ini kita lakukan dengan 2 versi yaitu melalui media sosial, Online ya, maupun dengan melalui surat edaran ya, surat dari Nupati dan edaran dari Pokja bunda PAUD,” pungkasnya.

“Yang kedua yaitu pendataan dan pendaftaran. Nah, untuk pendataan dan pendaftaran ini kita lakukan 2 hal, itu bisa melalui LMS Cap Jempol secara teknologinya, yang kedua bisa dilakukan secara manual yaitu door to door yang dilakukan oleh para istri ketua RT Di lingkungannya masing-masing untuk mendeteksi tentang keberadaan anak anak usia 5-6 tahun yang tidak bersekolah dengan berbagai macam latar belakang ekonomi dan seterusnya, seperti itu,” tandasnya.

Dalam program Cap Jempol ini, juga penting untuk pendataan dan pendaftaran, ia menyampaikan bahwa diperlukan peran para istri ketua RT, karena menurut Junaidi, merekalah yang sangat mengetahui di lingkungannya anak yang usia 5 sampai dengan 6 tahun tidak belajar.ADV

Loading