SANGATTA – Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman beri sambutan dan pidato membuka Musyawarah Rencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) di Ruang Meranti, Kantor Sekretariat Kabupaten, Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (14/05/2024).
Bupati Kutim tersebut dalam pidatonya mengatakan bahwa dokumen yang ia bacakan kelak akan menjadi landasan bagi calon kepala daerah yang ingin berkompetisi dalam pilkada sebagai penyusunan visi misi mereka.
Disisi lain, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa 80% posisi Taman Nasional Kutai berada di Kabupaten Kutai Timur.
“Memang kita ketahui sejarah Kutai sejak zaman kerajaan waktu itu kita memiliki cagar alam kemudian cagar alam itu berubah menjadi suaka margasatwa kemudian terakhir di tahun 1995 kalau tidak salah berubah menjadi Taman Nasional Kutai dan kebetulan itu posisinya 80% berada di kabupaten Kutai Timur,” tandasnya.
Harapan Bupati Kutim tersebut adalah bahwa potensi yang menjadi karunia tersendiri bagi Kutai Timur tersebut mestinya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kepentingan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Kutai Timur.
“Saudara sekalian hal ini menjadi keberkahan tersendiri bagi kita di Kutai Timur dan memberikan satu tersendiri kepada kita pemerintah Kutai Timur bagaimana menjadikan potensi ini untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat Kutai Timur,” tuturnya.
“Pencapaian pembangunan hingga hari ini telah banyak kita wujudkan mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dibuktikan dengan indeks pembangunan manusia,”
Ardiansyah juga melanjutkan, bahwa hal yang saat ini masih menjadi PR bagi Kutai Timur adalah pembangunan dan pengembangan infrastruktur dasar dalam rangka memajukan daerah kabupaten Kutai Timur.
“Bapak Ibu saudara sekalian, hal yang masih menjadi PR bagi Kutai Timur adalah pengembangan infrastruktur terutama infrastruktur dasar Kutai Timur,” katanya.
“Kita sadar dengan wilayah yang begitu luas tetap kita akan bergerak untuk membangun infrastruktur dasar seperti jalan, bangunan, pendidikan, kesehatan, sekolah, rumah sakit, air bersih, kemudian listrik ini yang menjadi kebutuhan dasar dan ini masih menjadi PR bagi pemerintah Kutai Timur,” lanjutnya.ADV