Perlahan Tapi Pasti Kutim Tak Lagi Bertumpu Pada Sektor Tambang dan Migas

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.

SANGATTA – Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman beri sambutan dan pidato membuka Musyawarah Rencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) di Ruang Meranti, Kantor Sekretariat Kabupaten, Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (14/05/2024).

Agenda tersebut turut menghadirkan Direktur Regional II BAPPENAS-RI Muhammad Roudo, Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Yusliando, serta profesor Djoni Hartono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Selain itu turut juga hadir Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Staf Ahli, Kepala Dinas, Camat, serta beberapa lainnya.

Lebih lanjut, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menerangkan bahwa Kabupaten Kutai Timur berada pada wilayah yang strategis untuk mendukung pembangunan khususnya di Kalimantan Timur.

“Kemudian Kabupaten Kutai Timur merupakan wilayah strategis dalam mendukung pembangunan khususnya Kalimantan Timur,” ujarnya.

“Dengan posisi strategis tersebut kita harapkan kedepan kita mampu menggerakkan semua potensi tersebut untuk kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi
kerakyatan kita,” lanjutnya.

Ardiansyah menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kutim saat ini memang masih didominasi oleh sektor pertambangan, namun sejak 2023 tercatat peningkatan ekonomi baru yaitu dari bidang pertanian.

“Kemudian yang tidak kalah penting adalah saat ini memang pertumbuhan ekonomi Kutai Timur masih didominasi oleh sektor pertambangan seperti yang saya gambarkan tadi, tapi sejak 2023 ada peningkatan pertumbuhan ekonomi baru yaitu dari sisi pertanian,” tandasnya.

Hal iniah yang juga merupakan solusi lantaran diprediksi sektor pertambangan mungkin akan tereliminasi dalam waktu 10 sampai 20 tahun depan.

“Sejalan juga dengan waktu bisa jadi sektor pertambangan dalam waktu 10 atau 20 tahun itu mungkin nanti juga regulasi akan mencoba mengeliminasi mengeliminasi pertambangan – pertambangan yang ada di Indonesia termasuk juga Kutai Timur.

“Meskipun kita yakin di perut bumi Kutai Timur masih ada miliaran metrik ton batu bara, tidak hanya batu bara kita juga memiliki potensi lain seperti emas, besi dan lain-lain,” tambahnya.ADV

Loading

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!