Khawatir Progres Program MYC, Hepnie : Tantangan Progres dan Pengawasan Ketat

DPRD Kutim, Hepnie Armansyah.

SANGATTA – Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Hepnie Armansyah menyampaikan kekhawatirannya terkait progres program Multi Years Contract (MYC).

“Tantangan yang dihadapi bukanlah pekerjaan yang mandek, tetapi progres program MYC,” jelas Hepnie.

Meskipun program MYC dipastikan tetap berjalan, Hepnie menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk menghindari over progres yang dapat berakibat pada masalah pembayaran di masa depan.

“Yang kami khawatirkan adalah jika kemudian terjadi over progres, maka hal tersebut dapat menyebabkan masalah pembayaran di masa mendatang karena dasar dari pembayaran yang tidak ada dan tidak jelas asalnya,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa pembayaran harus dilakukan sesuai dengan realisasi pekerjaan yang telah dilakukan.

Hepnie memahami bahwa progres program MYC di tahun 2023 mengalami kendala karena proses tender yang memakan waktu cukup lama. Bahkan, beberapa proyek baru mulai dilaksanakan pada bulan Agustus.

“Kalau untuk tahun 2024, progresnya mereka memang cepat, tetapi tetap harus sesuai dengan skema yang telah ditetapkan. Maksimal anggaran yang tersedia, itulah yang harus digunakan,” lanjutnya.

Pengawasan yang ketat dari DPRD dan lembaga terkait akan terus dilakukan untuk memastikan program MYC berjalan sesuai ketentuan.

“Ya diharapkan dapat terhindar dari masalah pembayaran yang dapat timbul akibat over progres yang tidak terkendali,” pungkasnya.ADV

Loading