SANGATTA – Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman beri sambutan dan pidato membuka Musyawarah Rencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) di Ruang Meranti, Kantor Sekretariat Kabupaten, Bukit Pelangi, Sangatta.
Nampak hadir pula pada kegiatan Musrenbang tersebut secara daring dan luring, wakil bupati, Kasmidi Bulang, Seskab Kutim, Rizali Hadi, unsur pimpinan DPRD dan Anggota, Kepala Perangkat Daerah (PD), Camat, Direktur Regional II BAPPENAS- RI, Muhammad Roudo, Kepala Bappeda Provinsi Kaltim Yusliando, serta beberapa tokoh penting Kutim lainya.
Bupati Kutai Timur tersebut menyampaikan bahwa agenda menuju Indonesia emas akan berfokus pada tiga proses yaitu transformasi sosial, transformasi ekonomi dan transformasi tata kelola.
“Agenda pembangunan untuk Indonesia emas menitikberatkan pada tiga proses yaitu transformasi sosial, transformasi ekonomi dan transformasi tata kelola,” tuturnya.
“Saudara sekalian untuk Kutai Timur seperti yang saya katakan tadi Insya Allah pelan tapi pasti kita akan sanggup masuk mengimplementasikan tiga transformasi tadi dengan konsep pemanfaatan sumber daya alam yang bisa diperbaharui maka masyarakat kita sedikit demi sedikit ikut ambil bagian,” pungkasnya.
Ardiansyah Sulaiman juga mengatakan bahwa agar kita tidak hanya tergantung kepada investasi besar yang dinikmati oleh hanya para pemegang keuangan besar namun juga dengan konsep transformasi ekonomi tersebut ia berharap bahwa masyarakat dan pelaku UMKM atau koperasi dapat turut mengambil bagian di dalamnya melalui program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kita tidak hanya tergantung kepada investasi yang besar yang hanya dinikmati oleh para para pemegang keuangan yang besar tetapi dengan konsep transformasi ekonomi ini kita berusaha masyarakat ambil bagian di dalamnya sehingga apa yang dilakukan oleh pemerintah harus mendorong harus memberikan ruang bagi masyarakat melalui ekonomi kerakyatan melalui UMKM melalui kooperasi kemudian melalui program program peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian dan lain-lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Kutai Timur Dalam kerangka tersebut telah memiliki sumber daya alam yang melimpah, kendati demikian masih dibutuhkan ruang bagi masyarakat agar dapat mengambil peran untuk bergerak di dalamnya.
“Saudara sekalian hal yang sangat menarik lagi bagi Kutai Timur dalam karangka itu ialah bahwa kita memiliki sumber daya alam yang berlimpah namun di sisi lain kita juga masih membutuhkan ruang yang masyarakat bisa bergerak di dalamnya,” katanya.ADV