SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) baru saja menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Selasa 14 Mei 2024 Kemarin.
Bupati Kabupaten Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengatakan, RPJPD 2025-2045 merupakan dokumen yang memuatkan visi pembangunan daerah yang komprehensif, membeberkan kerangka kerja kebijakan yang berfokus pada hasil, dan telah singkron dengan inisiatif pembangunan nasional dan global.
Dalam pidatonya Bupati Kutim menekankan bahwa walau saat ini ekonomi Kutim masih didominasi oleh pertambangan namun sejak 2023 nampak terjadi peningkatan di sektor ekonomi baru yaitu dari sektor pertanian.
“Kemudian yang tidak kalah penting adalah saat ini memang pertumbuhan ekonomi Kutai Timur masih didominasi oleh sektor pertambangan seperti yang saya gambarkan tadi, tapi sejak 2023 ada peningkatan pertumbuhan ekonomi baru yaitu dari sisi pertanian,” ujarnya.
Ardiansyah mengatakan bahwa sektor pertambangan mungkin akan tereliminasi oleh regulasi dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun mendatang, kendati ia yakin bahwa Kutai Timur masih menyimpan cadangan hasil bumi yang luar biasa seperti batubara emas, besi dan lain-lain.
“Sejalan juga dengan waktu bisa jadi sektor pertambangan dalam waktu 10 atau 20 tahun itu mungkin nanti juga regulasi akan mencoba Mengeliminasi pertambangan-pertambangan yang ada di Indonesia termasuk juga Kutai Timur meskipun kita yakin di perut bumi Kutai Timur masih ada miliaran metrik ton batu bara, tidak hanya batu bara kita juga memiliki potensi lain seperti emas, besi dan lain-lain,” tandasnya.
Ardiansyah juga mengatakan bahwa berbagai komoditi lain juga telah diekspor oleh Kutai Timur melalui binaan-binaan perusahaan seperti PAMA dan lain-lain. Iya juga mengatakan bahwa UMKM Kutim turut menjadi bagian di dalam ekonomi ekspor tersebut yang telah masuk di pasar global.
“Alhamdulillah potensi lain komoditi lain juga ikut di bidang perikanan misalnya kita sudah mengirim ikan kering, ikan air tawar, kita sudah mengirim lobster, bahkan tidak hanya itu UMKM juga ikut ambil bagian di dalamnya baik yang dibina oleh perusahaan seperti PAMA dan lain-lain, itu juga mereka sudah masuk di pasar global,” tuturnya.
Disisi lain, Ardiansyah berharap Bappeda dapat terus memonitor dan juga memasukkan agenda tahunan agar masyarakat dapat secara luas terlibat dalam pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
“Nah kita harapkan Beppeda untuk terus memonitor ini mungkin juga memasukkan di dalam agenda-agenda tahunan kita supaya ini terus berkembang dan melibatkan masyarakat secara luas,” pungkasnya.ADV