SANGATTA — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada 14 Mei 2024 kemarin mengadakan agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2024-2045.
Ardiansyah Sulaiman, selaku bupati Kabupaten Kutai Timur juga mengatakan bahwa dokumen yang ia bacakan pada pidatonya tersebut akan menjadi landasan dalam pembuatan visi dan misi para calon kepala daerah yang akan berkompetisi di pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Dalam pidatonya, Ardiansyah Sulaiman mengatakan Kabupaten Kutai Timur saat ini berada pada wilayah yang strategis untuk mendukung pembangunan khususnya di Kalimantan Timur.
Ardiansyah juga meminta kepada Bappeda untuk turut aktif cara luasmelibatkan masyarakat ke dalam agenda-agenda tahunan dalam rangka pertumbuhan ekonomi Kutai Timur.
“Nah kita harapkan Beppeda untuk terus memonitor ini mungkin juga memasukkan di dalam agenda-agenda tahunan kita supaya ini terus berkembang dan melibatkan masyarakat secara luas,” ujarnya.
Hal itu karena Ardiansyah berharap agar masyarakat dari seluruh lapisan dapat ikut menikmati pertumbuhan ekonomi secara mikro tersebut.
“Inilah yang kita inginkan artinya pertumbuhan ekonomi kerakyatan itu secara mikro bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah tersebut juga meminta kepada dinas terkait yaitu dinas tanaman pangan, holtikultura, dan peternakan untuk dapat mengambil langkah strategis Salah satunya yaitu memperluas area tanaman.
“Oleh karenanya dengan pertumbuhan baru ini saya sudah meminta kepada dinas tanaman pangan, holtikultura dan peternakan untuk mengambil langkah-langkah strategis diantaranya dengan memperluas tanaman,” tuturnya.
Dalam sektor pertanian dan perkebunan Bupati Ardiansyah memaparkan bahwa tercatat terjadi peningkatan permintaan atas pisang kepok dari Kutim untuk diekspor ke Malaysia yang mencapai 5 kali lipat di tahun depan.
“Karena pisang kita diminta 500 ton oleh Malaysia maka kita butuh ribuan hektar baru lagi,” pungkasnya.
Lebih lanjut, dalam komoditi nanas juga beberapa waktu lalu bekerja sama dengan PT kiani telah menyiapkan lahan 50.000 hektar untuk ditanami nanas yang mana nanas tersebut berasal dari jenis yang khusus ada di Kutim dan tidak terdapat di tempat lain.
“Kemudian nanas kemarin juga sudah ada komunikasi dengan Polandia kemarin kita bersyukur PT Kiani menyiapkan lahannya 50 ribu hektar untuk ditanami nanas dan nanas ini kita bangga tidak ada duanya di Indonesia
punya DNA sendiri yang merupakan hasil dari kajian di IPB,” katanya
Ardiansyah mengatakan bahwa ia bersyukur hari ini Kutai Timur memiliki potensi yang luar biasa yang diantaranya adalah komoditi-komoditi yang tidak ada yang menyamai di daerah lain. Hal itu tentu berpotensi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat jika dimaksimalkan dengan baik.
“Kita bersyukur kita punya potensi luar biasa begitu juga aren genjah yang tidak ada di tempat lain tinggal bagaimana kita mengembangkan berikutnya sebagai potensi untuk peningkatan ekonomi kerakyatan,” tutupnya.ADV