SANGATTA – Dalam rangka menyambung kembali tali silaturahmi, BPD Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS yang dipimpin oleh Suharman Chono baru saja menggelar acara Halal Bihalal Akbar di Ruang Akasia Gedung Serba Guna Bukit Pelangi.
Selain para tokoh KKSS, acara yang dibuka langsung oleh Bupati Kutai Timur tersebut, turut pula dihadiri oleh sejumlah tokoh, yaitu mantan Gubernur Kaltim Haji Isran Noor, Mantan Wakil Ketua DPR RI Mahyuddin, Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan, Anggota DPRD Kaltim Agus Aras, mantan ketua DPRD Kutim Mahyunadi, beserta tokoh-tokoh penting lainnya.
Bupati Kutai Timur Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, M.Si membuka acara dengan mengajak hadirin mengucap rasa syukur, “Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Allah Subhanahuwata’ala. Pada pagi hari ini kita bersama-sama menghadiri Halal bihalal akbar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Kutai Timur,” bukanya.
Ia pun melanjutkan kata pembukanya, “Meskipun pada saat ini kita sudah berada
Di tanggal 2 Zulkaidah 1445 Hijriah. Sudah melewati Syawal 2 hari. Namun istilah Halal bihalal Dan Syulatur Rahim tidak ada waktu yang membatasi,” tuturnya.
Sehingga dalam kesempatan tersebut, secara pribadi, keluarga dan atas nama Pemerintah Kutai Timur, Ia menyampaikan ucapan Minal a’idin wal fa’idin Taqabbalallahu minna wa minkum.
Ardiansyah juga dengan bangga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat luar biasa karena bertujuan untuk menyambjng kembali silaturahmi antar anggota. “Bapak Ibu sekalian kegiatan hari ini sungguh luar biasa menyampaikan bahwa menyambung silaturrahim itu adalah perintah Rasulullah. Menyambung silaturahim
Itu adalah syariat agama Islam. Menyambung silaturahim itu adalah perintah agama,” pungkasnya.
Dan dalam suasana bermaaf-maafan tersebut ia mengajak semua hadirin peserta halal bihalal akbar untuk dapat saling mengikhlaskan kesalahan dan kekhilafan satu sama lain.
“Oleh karenanya pada hari ini semua kita niatkan untuk saling mengikhlaskan satu sama lain. Sehingga betul-betul saat kita selesai menjalankan ibadah puasa maka sebagaimana kata-kata Idul fitri kembali kepada fitrah, kesucian,” tandasnya.
“Fitrah dalam artian kita sudah tidak lagi berdosa, Allah sudah mengampuni. Tetapi ada satu syarat Allah mengampuni, manakala kita saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya,” tuturnya pada para hadirin halal bihalal KKSS.ADV