Ardiansyah Sulaiman Terus Upayakan Pengembangan Potensi SDA Non Migas dan Batubara di Kutim

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.

SANGATTA – Dalam rangka memperkuat kembali tali silaturahmi, BPD atau Badan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS yang dipimpin oleh Suharman Chono baru saja menggelar acara Halal Bihalal Akbar di Ruang Akasia Gedung Serba Guna Bukit Pelangi.

Selain para tokoh KKSS, acara yang dibuka langsung oleh Bupati Kutai Timur tersebut, turut pula dihadiri oleh sejumlah tokoh, yaitu mantan Gubernur Kaltim Haji Isran Noor, Mantan Wakil Ketua DPR RI Mahyuddin, Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan, Anggota DPRD Kaltim Agus Aras, mantan ketua DPRD Kutim Mahyunadi, beserta tokoh-tokoh penting lainnya.

Bupati Kutai Timur Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, M.Si membuka acara dengan mengajak hadirin mengucap rasa syukur, “Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur kehadiran Allah Subhanahuwata’ala. Pada pagi hari ini kita bersama-sama menghadiri Halal bihalal akbar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Kutai Timur,” bukanya.

Ardiansyah, dalam sambutannya mengatakan bahwa ia baru-baru ini mendapat tamu dari utusan KBRI Finlandia, yang mengundang Kutai Timur untuk hadir disana dalam rangka mempromosikan sumber daya alam yang ada “saya kaget kok bisa Ibu datang kesini? Pak kami sudah liat tayangan-tayangan UMKM yang sungguh luar biasa,” ujarnya.

Ia pun menyambung, “Nah, sekali lagi saya yakin diruangan ini juga hadir para pelaku ekonomi kerakyatan, para ibu-ibu rumah tangga yang aktif di dalam home industry nya, yang aktif di dalam usaha industri rumah tangga,”

“Dan inilah yang saat ini menjadi barometer perkembangan kemajuan ekonomi kabupaten Kutai Timur. Secara PDRB bapak ibu sekalian, memang kita di dominasi oleh migas dan batu bara, masih 80% untuk Kutai Timur.
Tapi lambat laun saya yakin bahwa diluar migas dan batu bara kita akan sanggup mengejar ketertinggalan itu,” tandasnya pada hadirin acara halal bihalal.

Bupati Kutim tersebut berharap segera Kutim tak perlu lagi bertumpu pada migas dan batu bara namun juga mulai memaksimalkan potensi-potensi di industri lain. “Oleh karenanya kita tidak hanya batu bara, ya, kita akan terus mengembangkan SDA (Sumber Daya Alam) kita melalui berbagai kegiatan perkebunan, pertanian, dan lain-lain,” pungkasnya.

Lebih lanjut, ia menceritakan bagaimana perusahaan raksasa asal negeri tiongkok telah menaruh minat untuk melakukan investasi dalam nilai yang tidak kecil di Kabulaten Kutai Timur. “Bahkan saya ingat beberapa waktu yang lalu, didalam peresmian PT.Kobexindo Hongsi Cement saat itu utusan Hongsi China akan siap lagi berinvestasi di Kutai Timur, membangun house silicon yang waktu itu langsung disambut oleh bapak Gubernur. Dan itu kalau berhasil, kalau jadi, maka 40 triliun ada investasi yang akan masuk di Kabupaten kutai Timur. Ini luar biasa,” bebernya.

“Nah, dari investasi yang tinggi, saya juga tidak tinggal diam. Kalau investasi yang tinggi itu memang mempengaruhi PDRB tapi secara makro,” sambungnya melengkapi kata-kata sambutannya.ADV

Loading

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!