Bupati Kutim Optimis Pelaku Ekonomi Kreatif Mampu Topang Ekonomi Kutim Dimasa Depan

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.

SANGATTA – Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS, menggelar acara Halal Bihalal Akbar yang bertempat di Ruang Akasia Gedung Serba Guna Bukit Pelangi. Agenda tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, pada 11 Mei 2024 kemarin.

Selain para tokoh KKSS, acara silaturahmi akbar tersebut turut pula dihadiri oleh sejumlah tokoh, yaitu mantan Gubernur Kaltim Haji Isran Noor, Mantan Wakil Ketua DPR RI Mahyuddin, Wakil Ketua DPRD Kutim Arfan, Anggota DPRD Kaltim Agus Aras, mantan ketua DPRD Kutim Mahyunadi, beserta tokoh-tokoh penting lainnya.

Kemudian, atas nama Pemerintah Kutai Timur, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengajak kepada hadirin semua untuk mengingat bahwa saat ini Kutai Timur adalah Kutai Timur yang siap untuk menjadi Superhap dari Ibu Kota Nusantara yang ada di wilayah Kalimantan Timur.

“BAPPENAS sudah menetapkan Kutai Timur bagian dari superhap dalam rangka dukungan ekonomi pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Dan alhamdulillah selama tiga tahun ini hal-hal yang terkait dengan itu sudah menjadi bagian dari pembicaraan,” ujar Ardiansyah.

“Baru-baru ini saya dapat tamu dari utusan KBRI Finlandia,” ucap Bupati Kutim tersebut, lalu ia melanjutkan, “(mereka) mengundang Kutai Timur untuk hadir disana dalam rangka mempromosikan sumber daya alam yang ada saya kaget kok bisa Ibu datang kesini? Pak kami sudah liat tayangan-tayangan UMKM yang sungguh luar biasa.”

Ia pun dengan semangat mendorong para pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Kutai Timur untuk terus melakukan yang terbaik, lantaran merekalah salah satu landasan bagi kemajuan perkembangan ekonomi Lutai Timur di masa depan kelak.

Ia berkata, “Nah, sekali lagi saya yakin diruangan ini juga hadir para pelaku ekonomi kerakyatan, para ibu-ibu rumah tangga yang aktif di dalam home industry nya, yang aktif di dalam usaha industri rumah tangga.”

Bagi Ardiansyah saat ini merekalah yang menjadi barometer perkembangan kemajuan ekonomi kabupaten Kutai Timur. “Secara PDRB bapak ibu sekalian, memang kita di dominasi oleh migas dan batu bara, masih 80% untuk Kutai Timur,” tandasnya.

Namun lambat laun ia yakin bahwa diluar migas dan batu bara para pelaku ekonomi kreatif, pariwisata dan lainnya akan sanggup mengejar ketertinggalan itu,” tuturnya.ADV

Loading