Proses Seleksi P3K Kutim Sebabkan Anggaran Gaji Menjadi Silpa

Kepala dinas Pendidikan dan Budaya Kutim, Mulyono.

SANGATTA – Dalam penyelenggaraan upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional di Kutim yang diadakan di halaman kantor Bupati Kutim, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman selaku pemimpin upacara juga memberikan penghargaan kepada para PNS dan TK2D teladan. Penghargaan lainnya juga diberikan kepada para siswa-siswi pelajar yang berhasil memenangkan perlombaan olimpiade dan sains.

Ditemui dalam kesempatan wawancara seusai upacara berlangsung, Kepala dinas Pendidikan dan Budaya Kutim, Mulyono, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap para PNS dan TK2D yang dinyatakan menjadi teladan dan berprestasi karena telah membawa perubahan positif bagi lingkungan kerjanya maupun kehidupan bermasyarakat.

Mulyono juga menyatakan dukungan dan dorongan semangatnya bagi adik-adik pelajar di kutim yang telah memenangkan berbagai perlombaan O2SN dan LPK baik dari tingkat daerah, provinsi maupun nasional.

Ia menegaskan akan terus memberikan dukungan pembinaan pada para siswa-siswi sampai guru-guru berprestasi tersebut. Disamping itu, ia juga akan terus memberikan perhatian kepada sarana dan prasarana belajar di setiap sekolah-sekolah di Kutim.

Disisi lain, terkait persoalan perhitungan gaji TK2D dan P3K yang ternyata menjadi Silpa, Mulyono berkomentar bahwa memang terdapat faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadi, diantaranya adalah proses seleksi yang ternyata mundur, hingga terjadi selisih penggunaan anggaran.

Mulyono menyampaikan, “Silpa itu kan terkait terutama gaji. Gaji TK2D yang akan diangakat menjadi P3K. Nah ternyata kan pada saat yang terakhir terjadi mundur pelaksanaan testnya, nah kita gak mungkin nanti tidak kita anggarkan. Jadi sudah kita anggarkan, tapi ternyata proses seleksinya mundur, sehingga anggarannya tidak tergunakan.”

Disisi lain, perihal hutang anggaran, Mulyono menerangkan, “Kalau hutang itu begini, bahwasanya dengan segala keterbatasan SDM kita, dengan segala banyaknya kegiatan yang ada, kita sudah lembur berapa hari itu, hanya saja penyelesaian administrasinya gak selesai.”

“Jadi yang dimaksud hutang itu bukan tidak ada anggarannya, tapi administrasinya yang belum selesai. Tapi alhamdulillah sudah ter-cover dalam neraca hutang dan insya Allah akan terbayarkan tahun ini, sudah kita bahas berkali-kali dengan pihak DPR juga, jadi insya Allah terbayarkan tahun ini,” tambahnya.

Mulyono menegaskan bahwasanya tidak ada masalah dalam anggaran penggajian TK2D dan P3K, karena sebenarnya hal itu lebih kepada permasalahan proses administrasi yang sedikit terlambat.ADV

Loading