Plh Kepala DPK Kaltim, Taufik. (Ist)
Samarinda– Meskipun hampir 50% dari 40 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah menggunakan aplikasi SRIKANDI, namun kendala terkait Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi permasalahan utama.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim Taufik menjelaskan, kebanyakan OPD di Kaltim masih menghadapi kesulitan dalam menyiapkan SDM yang memadai untuk mengisi peran di bidang kearsipan.
“Masalah SDM, artinya operator dan admin yang mengurusi kearsipan sedikit yang bersedia mengisinya,”jelasnya Taufik, Kamis (30/11/2023).
Lanjutnya Taufik, ia mengungkapkan, sebagian besar OPD di Kaltim tidak memiliki jabatan fungsional arsiparis, yang memiliki peran kunci dalam penanganan kearsipan baik secara digital maupun konvensional.
“Saat seseorang ditempatkan di unit kearsipan, terkadang ada rasa enggan karena dianggap sebagai pekerjaan yang kurang menantang. Oleh karena itu, persoalan utamanya adalah kekurangan SDM terkait kearsipan,” ungkap Taufik.
Oleh karenanya, pihaknya yang terlibat dalam mengimplementasikan Srikandi DPK Kaltim terus aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada OPD untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait tata cara penggunaannya.
Plh DPK Kaltim itupun mengapresiasi kepada OPD yang berhasil berhasil menerapkan SRIKANDI dengan baik. Dengan upaya yang dilancarkan pihaknya, ia berharap dapat membantu mengatasi kendala SDM dalam penerapan aplikasi tersebut di lingkungan Pemprov Kaltim. (ADV/DPK Kaltim)