Sangatta – Kabupaten Kutai Timur, sebuah daerah yang kaya akan potensi kelautan dan perikanan, dinilai masih memiliki ruang besar untuk pengembangan lebih lanjut. Bupati Kabupaten Kutai Timur, Adriansyah Sulaiman, menyoroti pentingnya mengoptimalkan potensi sektor kelautan dan perikanan yang ada di Kutai Timur.
Salah satu contoh potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan adalah industri udang beku. Bupati Sulaiman mengungkapkan bahwa sebagian besar udang beku yang dihasilkan di Samarinda sebenarnya berasal dari Kutai Timur, khususnya dari Desa Susuk Luar. Saat ini, sejumlah nelayan lokal mengirimkan lobster dalam skala kecil, sekitar 200-250 kg, ke pasar di Hongkong.
“Dalam upaya untuk meningkatkan pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan kami, kami ingin mengembangkan sektor ini lebih lanjut. Potensi ini memberikan peluang besar bagi nelayan lokal dan perekonomian daerah,” ungkap Bupati Sulaiman.
Kutai Timur memiliki garis pantai yang panjang dan potensi perikanan yang kaya, termasuk lobster dan olahan ikan asin seperti ikan asin Biawan dan ikan asin Haruan. Pemerintah daerah akan terus mendukung pengembangan sektor ini, termasuk melalui kerjasama dengan pelaku industri dan dukungan infrastruktur yang dibutuhkan.
Bupati Sulaiman berharap bahwa dengan langkah-langkah ini, sektor kelautan dan perikanan Kutai Timur dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.ADV