Pemberdayaan siswa menjadi fokus utama dalam dunia pendidikan di Kutai Timur (Kutim). Dukungan kuat datang dari Kurikulum Merdeka Pancasila, yang telah membantu menciptakan lingkungan di mana siswa memiliki peran aktif dalam pembelajaran mereka.
Bupati Kabupaten Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menjelaskan, “Kurikulum Merdeka Pancasila telah memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang dan berinovasi. Ini adalah langkah penting dalam memberdayakan mereka dan mempersiapkan mereka untuk masa depan.”
Salah satu puncak dari pendekatan ini adalah Pesta Karya Siswa SMP Negeri 1 Kabupaten Kutai Timur yang telah berlangsung selama 9 tahun berturut-turut. Acara ini memberikan siswa peluang untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan mengembangkan berbagai keterampilan.
“Siswa bukan hanya penerima pengetahuan, tetapi juga pembentuknya. Mereka harus memiliki peran aktif dalam pembelajaran mereka,” tambah Bupati Sulaiman. “Kurikulum Merdeka Pancasila adalah alat yang mendukung gagasan ini.”
Pesta Karya Siswa SMPN 1 Kutim adalah salah satu cara di mana siswa mengalami pemberdayaan. Mereka mengatur proyek-proyek mereka sendiri, berkolaborasi dengan teman-teman mereka, dan mengelola proyek dari awal hingga selesai.
Bupati Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada semua yang terlibat dalam pendidikan di Kutim, termasuk guru, orang tua, dan komunitas. “Ini adalah pencapaian bersama dalam memberdayakan siswa kita. Dukungan dari semua pihak sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas.”
Kurikulum Merdeka Pancasila adalah landasan yang kuat dalam menciptakan pendidikan yang berfokus pada siswa dan menghasilkan individu yang siap untuk menghadapi tantangan masa depan. Pemberdayaan siswa adalah kunci untuk memastikan bahwa mereka memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan masa depan mereka sendiri.ADV
