Sangatta – Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur, Jimmi, memberikan perspektifnya terkait kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepegawaian yang sering dilakukan di Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Meskipun mengakui pentingnya pembaharuan ilmu, Jimmi menyoroti perjalanan dinas yang mungkin terlalu sering dijadikan “alibi” untuk kegiatan refreshing.
“Saya setuju dengan kegiatan Bimtek sebagai bagian dari pembaruan ilmu dan peningkatan kualitas pegawai. Namun, jika perjalanan dinas sudah lebih dari 3 kali, ini bisa dianggap sebagai alibi untuk jalan-jalan bukan untuk belajar,” ungkap Jimmi.
Jimmi menegaskan bahwa konteks wajar atau tidaknya perjalanan dinas bersifat relatif, karena tidak ada aturan atau regulasi yang mengatur batas wajar. Meskipun demikian, ia berharap kegiatan tersebut tetap berfokus pada esensi pembelajaran dan pengembangan.
“Ketika Bimtek menjadi lebih dari sekadar alasan untuk jalan-jalan, kita perlu mempertanyakan esensi dari kegiatan tersebut. Seharusnya, Bimtek lebih kepada refreshing ilmu dan melihat perkembangan luar daerah yang bisa diimplementasikan di Kutai Timur,” tambahnya.
keprihatinannya terhadap potensi penggunaan perjalanan dinas sebagai “alibi” yang kurang produktif ini masih abu-abu karena belum terdapat regulasi yang jelas yang membatasi hal tersebut. Ia mendorong agar kegiatan Bimtek dan kegiatan dinas lain tetap bermanfaat dan berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan publik di Kutai Timur.ADV