Sangatta – Kabupaten Kutai Timur telah meluncurkan program transformasi dalam pengelolaan sapi, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan peternak dan efisiensi dalam sektor peternakan sapi.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor peternakan yang berkelanjutan.
Dalam wawancara dengan Dinas Pertanian Kabid Peternakan Kurniawan Dewanto, dia menjelaskan, “Kami mengalihkan perhatian para peternak sapi dari pola ekstensif yang sering melibatkan pemeliharaan di kebun sawit menjadi pola intensif di kandang. Transformasi ini memiliki banyak manfaat, termasuk lebih efisien dalam pengumpulan kotoran sapi untuk dijadikan pupuk organik yang sangat dibutuhkan di wilayah ini.”
Transformasi ini tidak hanya melibatkan perubahan fisik dalam pola pengelolaan sapi, tetapi juga berfokus pada peningkatan pendidikan dan keterampilan peternak.
Para petugas peternakan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para peternak dalam mengelola sapi mereka secara intensif.
Salah satu metode yang digunakan dalam transformasi ini adalah metode kawin suntik untuk inseminasi buatan.
Kurniawan menjelaskan, “Kawin suntik menghilangkan risiko kawin sedarah dan penyakit kelamin pada sapi. Ini juga memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap tingkat kelahiran sapi.”
Peternak di Kutai Timur sangat mendukung transformasi ini karena mereka menyadari manfaatnya.
Bukan hanya dalam hal produksi yang lebih baik, tetapi juga dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan.
Kurniawan menambahkan, “Pola pengelolaan sapi yang baru ini juga membantu kontrol kesehatan yang lebih baik dan mempermudah program vaksinasi, yang sangat penting dalam menjaga kesehatan ternak di wilayah ini.”
Transformasi pola pengelolaan sapi di Kutai Timur adalah contoh nyata bagaimana pemerintah daerah bekerja keras untuk menciptakan sektor peternakan yang lebih kuat dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.ADV
