SANGATTA – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispupsi) Kutai Timur (Kutim), Ayub berharap dokumen sejarah bisa terdokumentasi dengan baik.
Caranya adalah mengamankan arsip dan dokumen yang ada menjadi berkas elektronik atau digital, rencana dimaksud menurutnya menjadi program kerjanya yang dilaksanakan secara bertahap.
“Program kami sudah ada, tinggal implementasinya. Karena program ini hanya dapat diwujudkan dengan dukungan anggaran dan sumber daya manusia yang mumpuni,” terangnya.
Mendukung rencana program dimaksud, tentunya dibutuhkan partisipasi organisasi perangkat daerah (OPD). Dengan menugaskan sumber daya manusia (SDM) sebagai arsiparis untuk mengamankan dan menata arsip negara.
Terlatih dan jumlahnya cukup, diimplementasikan dari tingkat kabupaten, hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
“Untuk melatih pegawai (arsiparis) akan dilakukan Bimtek. Kami sudah berkoordinasi dengan diskusi Provinsi Kaltim, mudah-mudahan Bimtek ini terealisasi tahun depan,” imbuhnya.
Jika Bimtek ini direalisasikan, maka yang akan diikutkan termasuk pegawai hingga tingkat desa yang memang menangani arsip.
Pengadaan arsip secara digital atau elektronik sengaja dilakukan untuk menghindari masalah di gudang yang menyimpan arsip dalam bentuk fisik dan rawan rusak.
Dengan arsip digital, maka dokumen lebih aman dan dapat dibuka dalam waktu singkat. Untuk program ini pihaknya mengaku membutuhkan anggaran tambahan yang mencukupi.
“Meskipun Kutim masih berumur 23 tahun, namun banyak arsip yang hingga kini sulit ditemukan. Kalau saja sejak awal tersimpan dengan baik maka tidak akan menjadi kendala seperti sekarang,” tandasnya.