KUTAI TIMUR- Anggota DPRD Kutim Jimmy ST menilai Proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada tahun depan bisa lebih dari Rp 4 triliun, hal itu terlihat jelas dari geliat perekonomian di tengah masyarakat yang kembali berangsur normal selepas pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun lalu.
“Idealnya harusnya di atas 4 triliun, harusnya pemerintah bisa lebih optimis, , “ ujarnya di temui awak media usai mengikuti Rapat Paripurna ke 18 tentang Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran di gedung DPRD Kutim, (14/7) lalu.
Katanya, berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima oleh Kementerian Investasi/BKPM, Kutim ditargetkan menyumbang investasi sebesar Rp 8 Triliun dari target realisasi investasi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar Rp 54 Triliun, yang bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Artinya, kalau kemarin tidak ada pandemi (Covid-19), kita (Kutim) mungkin sudah naik sekitar 20 persen setiap tahunya, “ ujarnya Sabtu (16/7/2022).
Sebelumnya, dalam laporanya Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman pada penyampaian nota penjelasan KUA-PPAS tahun 2023, Pemkab Kutim menyampaikan bahwa total proyeksi pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 3,6 triliun yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 227 miliar, sedangkan untuk pendapatan transfer adri pusat kurang lebih sebesar Rp 3,4 triliun, sedangkan untuk pendapatan lainnya sebesar Rp 13 miliar.
Belanja daerah untuk tahun anggaran 2023, diproyeksikan sebesar Rp 4,1 triliun. Kemudian mengenai pembiayaan daerah pada KUA-PPAS di tahun depan, penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp 500 miliar dan pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp 16 miliar.