KUTAI TIMUR- Anggota DPRD Kutim Komisi B, Yan Ipui merasa optimis jika angka penurunan stunting di Kutim, mampu turun mendekati target yang di tetapkan nasional sebesar 14 persen di tahun 2024 mendatang.
“Angka kita saat ini (27,5) masih dugaan, kita (DPRD) juga terus mendorong terkait program yang sudah di sampaikan pemerintah, “ ujarnya Rabu (13/7/2022).
Pemkab Kutim, sambung Yan, juga sudah memiliki upaya strategis untuk terus menekan penurunan angka stunting dengan program yang menurutnya bisa di lakukan untuk terus menekan angka penurunan stunting,
“Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menghindari menikah di usia dini, perbaikan ekonomi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” terangnya.
Selain itu penanganan stunting bisa lebih cepat teratasi serta terarah apabila data yang menyebutkan daerah di Kutim yang menjadi lokus stunting tersebut ada, namun sampai saat ini pemerintah daerah juga masih menunggu data dari BKKBN Pusat terkait angka stunting. Katanya, BKKBN hanya menampilkan data secara global tanpa menyebut titik fokus stunting yang ada di Kutim, sehingga menjadi salah satu hambatan yang juga harus di hadapi oleh pemerintah daerah.
“Kami (DPRD) berharap apabila sudah mendapatkan data dari BKKBN, Pemkab Kutim bisa lebih fokus dan terarah untuk segera menyelesaikan permasalahan terkait gizi buruk ini, “ pungkasnya.