KUTAI TIMUR- Permasalahan Stunting di Kutai Timur (Kutim) yang masih banyak di temukan kasusnya turut jadi perhatian anggotta Komisi A DPRD Kutim dr Novel Tyty Pangembonan, menurutnya perlu adanya penanganan secara koperhensif dan masif oleh pemerintah agar persoalan terkait kondisi gagal tumbuh yang di sebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada anak ini bisa segera teratasi.
“Tentu ini menjadi tanggung jawab dan kerja kita bersama, untuk benar-benar memperhatikan stunting ini, “ ujarnya Jumat (8/7/2022).
Selain itu, program kerja pemerintah daerah dalam upaya pengurangan angka stunting juga harus menjadi agenda wajib yang harus di lakukan yang harus di dukung oleh semua stekholder terkait, agar tujuan penurunan angka stunting ini bisa berjalan dengan baik. dan salah satu parameter keberhasilan kepala daerah dalam mensejahterakan warganya dan memacu kemajuan pembangunan daerah adalah mampu menurunkan angka stunting.
“Harus benar-benar menyiapkan program yang nyata, dan bukan hanya sekedar data, tapi harus langsung di tindak lanjuti, “ pintanya.
Politisi yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut membeberkan, permasalahan stunting ini, secara tidak langsung bisa di pengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, seperti tingkat pendidikan, pendapatan keluarga dan ketersediaan pangan baik segi kuantitas maupun kualitas dan keamananya.
“Apapun itu yang menyebabkan stunting, pemerintah harus bertanggung jawab untuk pro aktif memberikan edukasi, dan saya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak segan melaporkan apabila ada keluarganya maupun warga sekitar yang terindikasi stunting, “ tegasnya.