BeritaHarianKaltim, Kukar – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menggelar kegiatan uni publik di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Kamis (11/18/2021) pagi. Pemkab Kukar yang diwakili oleh Asisten I Akhmad Taufik Hidayat, membuka kegiatan uji publik tersebut.
Berdasarkan pantauan media ini, acara tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, hand sanitizer, mencuci tangan, menjaga jarak dan pengecekan suhu tubuh.
Kegiatan Uji Publik Desa Peduli Penghidupan Berkelanjutan tersebut diikuti puluhan peserta dari berbagai desa di Kukar.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di antaranya Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar.
Akhmad Taufik Hidayat menyebutkan, tujuan pembangunan desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia.
Penanggulangan kemiskinan melalui kebutuhan dasar, di antaranya pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal serta peningkatan sumber daya alam lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Ini merupakan upaya terpadu untuk merumuskan 18 indikator tujuan pembangunan berkelanjutan dan melalui kehidupan berkelanjutan menjadi pendekatan untuk pelaksanaan dan pemanfaatan pembangunan berkelanjutan tersebut,” tuturnya.
Taufik melanjutkan, Pendekatan kehidupan berkelanjutan adalah berbagai usaha yang dilakukan individu atau keluarga dengan menggunakan aset yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidup secara berkesinambungan.
Kehidupan bisa dikatakan berkelanjutan apabila dapat mengatasi masalah dan pulih dari tekanan dan ancaman, dapat mengelola dan meningkatkan kemampuan serta kepemilikan modal atau aset.
“Bisa memberi peluang dengan terciptanya kehidupan dan kesejahteraan masyarakat saat ini dan nanti, bisa memberikan kontribusi nyata untuk kehidupan orang lain di tingkat lokal maupun global dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan tanpa merusak atau mengurangi kualitas sumber daya alam yang ada di sekitar kita,” tambahnya.
Ia juga menerangkan, keberlangsungan kehidupan terjadi ketika masyarakat mampu melaksanakan kewajiban secara bersama dan bertanggung jawab.
“Pendekatan kehidupan berkelanjutan seperti itu merupakan lensa, penting untuk menjawab permasalahan pembangunan dan juga kunci. Untuk mengatasi tantangan kemiskinan dan ketidaksetaraan,” pungkasnya.(Adv)